
Kompas.id (16/4)- Ditemui di kawasan Puspiptek Serpong, Yenny yang murah senyum mengajak berkeliling ke laboratorium Pusat Penelitian Kimia. Saat ini, ia sedang sibuk menyelesaikan tahap akhir dari rangkaian penelitian yang sudah dimulai sejak 2014 untuk pembuatan nanokristal bahan baku obat anti-malaria dengan kombinasi berbasis artemisinin.
“Orang ramai-ramai ke teknologi nano. Teknologi yang menyusun ulang segala sesuatu dalam ukuran nano,” kata Yenny yang juga menjabat Kepala Bidang Pengelolahan dan Diseminasi Hasil Penelitian, Pusat Penelitian Kimia LIPI
Ketertarikannya pada ilmu kimia hingga memutuskan untuk mengabdikan diri sebagai peneliti, kini perempuan asal Curup Bengkulu ini telah mengantongi belasan hak cipta di bidang yang ia geluti, polimer misalnya. Baru saja, risetnya meraih penghargaan sains teknologi dan matematika dari L’Oreal UNESCO for Women in Science National Fellowship Awards 2016.
Read more: https://kompas.id/baca/gaya-hidup/2017/04/16/yenny-menyusun-semesta/